Seberapa Normal Hasrat Bercinta Anda?

Senin, 02 Juli 2012

Seberapa normal hasrat seks Anda atau pasangan? Para pakar umumnya enggan menyebutkan berapa jumlah frekuensi yang pasti untuk menentukan, apakah hasrat seks seseorang cukup, kurang atau berlebihan. Hal itu karena bisa membuat beberapa pasangan menikah merasa tidak cukup memenuhi kebutuhan seksnya, atau pasangan lainnya menganggap seks sehat hanya dihitung berdasarkan kuantitas.

"Tidak seperti vitamin, tidak ada ketentuan minimum (bercinta) harus dilakukan berapa kali. Jika kedua pasangan sudah merasa puas hanya dengan sedikit melakukan hubungan seks, itu bagus," ujar Weiner Davis, penulis 'The Sex-Starved Marriage' seperti dilansir Marriage Missions.

Namun meski kuantitas bukan patokan, sebagian besar pasangan tetap ingin mengetahui frekuensi yang dianggap normal dalam berhubungan seks. Dikutip dari Gal Time, berikut ini penjelasan dari beberapa pakar seks.

Lebih dari Satu Kali Sebulan
"Setiap orang ingin tahu apakah hubungan seks mereka normal bersama pasangan, dan yang sering saya katakan pada setiap klien saya adalah: yang terpenting, hubungan seksual harus memberi manfaat yang positif bagi Anda dan pasangan. Kalau sudah begitu, maka itu bagus dan normal," saran Sharon Gilchrest O'Neill, terapis pernikahan dan keluarga serta penulis 'A Short Guide to a Happy Marriage'.

Sharon juga menambahkan, di usia 30-an, umumnya pasangan memiliki dorongan untuk bercinta lebih dari satu kali dalam sebulan. Namun bukan berarti jika hasrat seksual muncul lebih dari satu kali dalam sebulan, atau tidak mengalami sama sekali itu tidak normal. Kembali kepada apa yang telah diutarakan Sharon, yang utama adalah efek positif yang didapatkan pasangan dari hubungan seksual tersebut.

Satu atau Dua Kali Seminggu
Dijelaskan psikolog klinis Dr. Noel Goldberg, kebanyakan pasangan menikah berhubungan intim sekitar 1 - 2 kali seminggu setelah melewati fase pengantin baru. Jika aktivitas bercinta itu memuaskan kedua pasangan dan tidak sampai mengganggu kegiatan sehari-hari, maka hasrat seksual masih terbilang normal.

"Jika masing-masing pasangan merasa bahagia baik secara kuantitas dan kualitas, (frekuensi satu atau dua kali seminggu) bisa dibilang hasrat seks yang sehat," ujar Noel.

Sementara itu penulis 'The Sex Diary Project: What We're Saying About What We're Doing' Arianne Cohen mengatakan, "Banyak wanita di usia 30 dan 40-an tidak terlalu memedulikan frekuensi (bercinta), tapi ingin seks yang berkualitas. Dan ada juga yang ingin berhubungan seks sekali atau dua kali seminggu, tapi mengharapkan bisa mencapai orgasme setiap melakukannya."

Dua Sampai Tiga Kali Seminggu
"Hal ini sudah sering ditanyakan dalam berbagai penelitian survei atau kuesioner. Saya (dan hasil survei) bisa bilang bahwa sebagian besar orang di usia 30 dan 40-an ingin bercinta dengan pasangannya 2-3 kali seminggu," kata Dr. Eric Grasser.

Namun hasrat seksual yang sehat tidak hanya dari segi kuantitas dan hubungan fisik. Semuanya dipengaruhi oleh banyak faktor dan setiap pasangan tidak bisa mengabaikan keterkaitan antara tubuh, jiwa dan pikiran. Dr. Eric menegaskan, untuk dorongan seksual yang normal, ketiga faktor itu juga harus sehat.

Supaya Cepat Move On Pasca Jalinan Cinta Kandas

Sedang patah hati? Jangan terus berlarut-larut menangisi mantan. Mungkin ini jalan yang terbaik bagi Anda dan dia.

Namun, yang namanya kehilangan pasangan pasti sedih. Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar Anda tidak terus berlarut-larut dalam kesedihan dan move on. Berikut ini saran dari Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd, seorang psikolog klinis:

1. Terima Keadaan
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah terima kalau hubungan sudah berakhir. Anggap bahwa putus bisa membuat Anda dan kekasih lebih baik ke depannya. Mungkin tidak ada kecocokan lagi di antara kalian.

2. Evaluasi Penyebab Putus
Evaluasi kembali penyebab putus. "Kalau misalnya ada ketidakcocokan yang tidak mendasar, seperti perbedaan selera film, itu pertanda berarti yang satu nggak serius, tapi kalau perbedaannya mendasar, ya, memang harus putus karena setiap orang tidak bisa berubah," tutur Rosdiana, yang diwawancarai oleh wolipop, Kamis (14/06/2012). Ingat, lebih baik berpisah sekarang daripada nanti menyesal setelah menikah.

3. Introspeksi Diri
Introspeksi diri untuk menetralkan kembali perasaan Anda. Mungkin sikap Anda selama menjalin hubungan membuat kekasih tidak nyaman atau merasa tertekan. Jangan menyalahkan keadaan atau orang lain. Coba dimulai dengan mengoreksi diri sendiri agar lebih bijak dalam mengambil langkah selanjutnya.

4. Sharing dengan Teman
Setelah introspeksi, Anda bisa meluapkan perasaan kepada teman terdekat. Sharing dengan teman juga bisa mencegah Anda agar tidak melakukan balas dendam karena diselingkuhi atau tindakan lain yang merugikan. "Sharing sama teman-teman bisa meredakan niat balas dendam. Untuk apa marah-marah atau sampai meneror mantan, nanti dia malah bersyukur pisah sama Anda,” ujar psikolog lulusan Master Psikologi Universitas Indonesia di bidang klinis dan Master of Health Profession Education dari Universitas New South Wales, Australia itu.

5. Berolahraga
"Olahraga adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk memghilangkan rasa marah karena patah hati," ujar Rosdiana. Anda bisa alihkan perasaan sakit hati dengan berolahraga secara rutin. Selain menyembuhkan patah hati, olahraga akan membuat tubuh menjadi sehat.

6. Melakukan Kegiatan Lain
Jika kelima cara di atas belum ampuh, lakukan kegiatan lain yang dapat membuat Anda lebih sibuk. Misalnya, sering berkumpul bersama teman, bekerja lebih giat, melakukan hobi, atau ikut kursus yang membuat perasaan Anda teralihkan.

Putus Cinta Langsung Punya Pacar, Asal...

Tidak sedikit wanita yang memilih langsung move on dan memiliki kekasih baru saat baru putus cinta. Sebenarnya bolehkah rebound atau cepat punya pacar lagi setelah patah hati ini dilakukan?

Psikolog Rosdiana Setyaningrum mengatakan, sebenarnya sah-sah saja bagi siapapun yang baru putus cinta cepat memiliki kekasih lagi. "Kalau sudah putus ya sudah putus, cari lagi. Kayak nggak ada cowok lain saja," begitu kata wanita yang akrab disapa Diana itu saat diwawancara wolipop melalui telepon Kamis (14/6/2012).

Hanya saja saat Anda memutuskan untuk cepat move on, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, Anda harus ingat kalau setiap orang itu berbeda. Sehingga ketika sudah pacaran dengan pria baru, jangan melihatnya sebagai sosok yang sama dengan mantan dulu.

"Jangan terlalu membandingkan kalau pasangan yang dulu lebih baik," ujar Diana. Ketika Anda masih suka membanding-bandingkan, Anda tidak akan bisa melihat kekasih sebagai dirinya sendiri.

Hal kedua yang perlu Anda lakukan ketika ingin langsung punya pacar lagi setelah baru putus adalah, dengan banyak mengobrol atau sharing. "Bisa juga minta saran dari teman-teman, sharing," kata psikolog lulusan Universitas Indonesia ini.

Dengan mengobrol bersama teman, Anda mendapatkan perspektif yang berbeda dan mengevaluasi lagi apakah memang pilihan yang diambil tepat atau tidak. Teman juga bisa mengingatkan ketika misalnya ternyata Anda sebenarnya masih sangat mencintai mantan namun ternyata berusaha menutupinya dengan memacari pria baru.

Salah satu tanda Anda sebenarnya hanya mencari pelarian saat baru putus cinta adalah ketika Anda terlalu sering membicarakan mantan kekasih. Selama Anda masih suka mengungkit-ungkit soal mantan entah itu keburukannya atau kebaikannya, berarti Anda belum bisa move on.

7 Hal yang Buat Pria Ragu Dekati Wanita

Kamis, 17 Mei 2012

Hal-hal tertentu bisa membuat pria cepat tertarik pada wanita dan tergerak untuk mengenalnya lebih dekat. Misalnya saja sikap percaya diri, tahu berpenampilan dengan baik atau murah senyum. Di sisi lain, ada pula beberapa faktor yang buat pria enggan mendekati wanita. Ini penyebabnya, seperti dikutip dari Shine.


1. Dikerumuni Banyak Teman
Pria akan berpikir dua kali untuk mendekat, jika terlalu banyak teman mengelilingi Anda karena dia merasa terintimidasi. Dia takut jika teman-teman Anda yang banyak itu akan 'mengevaluasi' begitu dia pergi. Jika Anda sedang dekat dengan seorang pria dan berada dalam situasi tersebut, sebaiknya memisahkan diri sejenak dari grup untuk memberinya kesempatan berbincang dengan Anda.


2. Tampil Seadanya
Mungkin Anda lebih nyaman tampil dengan T-shirt, jeans, sandal dan tanpa polesan make-up. Bila Anda datang ke reuni SMA atau acara semi-formal lainnya dengan penampilan tersebut, bisa membuat pria enggan mendekati. Pria biasanya tidak tertarik dengan wanita yang terlalu cuek. Bukan berarti Anda harus memakai baju model terkini atau pulasan make-up tebal. Tapi berusahalah selalu tampil rapi dan terawat.


3. Pasang Wajah Cemberut
Jika di sebuah acara Anda lebih banyak diam dengan raut wajah 'sedingin es', bibir ditekuk dan tangan menyilang, jangan harap ada pria yang mau mendekati. Senyum dan kontak mata akan mengundang orang untuk dekat. Saat berada dalam suatu situasi, cobalah berikan aura positif.


4. Sering Berdua dengan Teman Pria
Mungkin Anda memiliki sahabat pria yang biasa diajak kemana-mana. Baik itu ke pernikahan teman, sekadar jalan-jalan atau berdiskusi. Meskipun tidak berstatus pacaran, mungkin pria lain akan menganggapnya berbeda. Bisa saja keinginannya untuk mendekati Anda jadi buyar karena dia berpikir Anda sudah ada yang punya.


5. Terlihat Sibuk
Jika ingin ada pria yang mendekati Anda, sebaiknya simpan dulu ponsel, Blackberry, iPod atau laptop ke dalam tas. Wanita yang terlihat sibuk sendiri akan membuat pria ragu untuk menyapa atau mengajak Anda ngobrol. Sikap seperti itu bisa terlihat seolah Anda mengatakan, 'saya sibuk, jangan ganggu saya'.


6. Sulit 'Ditangkap'
Saat Anda asyik berbincang dengan teman, mungkin ada pria di sudut sana yang sedang memperhatikan dan menunggu kesempatan untuk bisa berkenalan. Tapi yang Anda lakukan malah jalan terburu-buru melintasi tamu-tamu lain, seolah tidak mau memberi waktu bagi orang lain untuk mendekat. Pria yang awalnya tertarik, bisa mengurungkan niatnya. Coba bersikap tenang, berjalan perlahan dan santai ketika mengambil minum atau pergi ke toilet.


7. Bersembunyi
Ini biasa terjadi pada wanita pemalu atau kurang percaya diri. Duduk sendirian di pojokan saat orang lain bersenda gurau di pesta atau berdiam di balik meja dan kursi, tentunya bukan langkah terbaik jika ingin seseorang mendekati Anda. Cobalah keluar dari 'persembunyian' dan bersikap lebih terbuka. Orang lain pun tidak segan mengajak Anda ngobrol.


Informasi selengkapnya mengenai Dunia Percintaan silahkan klik disini

TRANSLATE

http://ameena-wonderkid.blogspot.com/. Diberdayakan oleh Blogger.